Sunday, July 1, 2012

Saatnya Berpaling ke Perancis 2016


KIEV, KOMPAS.com - Piala Eropa 2012 telah berakhir di Kiev, Ukraina, Minggu (1/7), dengan penampilan final mengesankan antara Spanyol dan Italia. Tawa kemenangan dan tangis kekalahan sudah mewarnai pendukung dua tim. Kini masanya berpaling ke edisi Piala Eropa 2016 di Perancis.

Piala Eropa 2016 punya perbedaan besar dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun ini. Untuk kesekian kalinya, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengubah format jumlah tim yang berlaga di putaran final, dari semula 16 menjadi 24 tim.

Pada awalnya, penyelenggaraan Piala Eropa 1960 hanya menempatkan empat tim di putaran final dengan peserta 17 negara yang mengikuti kualifikasi.

Baru pada 1980 format diubah menjadi delapan tim. Perubahan selanjutnya dilakukan tahun 1996 menjadi 16 tim dan tahun 2016 menjadi 24 tim.

Banyaknya tim yang akan berlaga jelas menimbulkan persoalan. Misalnya, ketersediaan arena pertandingan serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.

Arena pertandingan di Perancis 2016 pun menimbulkan kekhawatiran UEFA, yang baru saja melaksanakan turnamen akbar di Polandia dan Ukraina. Pelaksanaan di dua negara itu sempat menimbulkan sakit kepala, tetapi akhirnya berakhir juga.

Stadion pertandingan di Perancis memang telah ditetapkan, tetapi masih ada beberapa kendala. Semula akan dipakai 11 stadion, tetapi Nancy dibatalkan sehingga tinggal 10 kota tempat penyelenggaraan. Kota-kota itu adalah Paris, Saint-Denis, Lille, Lens, Lyon, Saint-Etienne, Marseille, Nice, Bordeaux, dan Toulose.

Keputusan terbaru, Stadion Parc des Princes, kandang klub Paris Saint-Germain, di kota Paris akan direnovasi. Hal itu menimbulkan keraguan apakah stadion bisa digunakan pada 2016.

Masih ada dua masalah di Lens dan Lyon. Dua stadion di kota itu masih belum memiliki kejelasan apakah jadi dipugar. Pasalnya, pengajuan dana perbaikan belum disetujui, bahkan bisa saja dibatalkan.

Meski demikian, Presiden UEFA Michel Platini yang juga mantan pemain besar Perancis mengaku tidak terlalu gusar atas masalah itu. Kami tahu ada masalah, tetapi kami dapat menyelenggarakannya hanya dengan sembilan atau delapan stadion saja, ujar mantan pemain yang telah mencetak 41 gol dari keikutsertaannya dalam 72 pertandingan membela Perancis.

Keikutsertaan 24 tim di Piala Eropa 2016 berarti hampir setengah dari 53 anggota UEFA akan turun berlaga di putaran final. Hal itu akan memberikan kesempatan buat tim negara-negara kecil untuk ikut ambil bagian. Hanya saja, semakin banyak tim dapat dianggap menurunkan kualitas pertandingan.

Tahun ini, hanya Belanda dan Irlandia yang bertanding dalam grup ketat dan tanpa meraih kemenangan sekalipun.

Dengan hanya satu negara penyelenggara dan lebih banyak negara peserta, secara teoretis, tim-tim negara besar akan terlindungi dari risiko tersingkir dari grup neraka. Kisah tragis, seperti Belanda yang diunggulkan sebagai juara, tetapi tersingkir di level grup, mungkin akan semakin sulit terjadi.

Pertanyaan-pertanyaan

Namun, muncul kekhawatiran soal sistem apa yang bakal dipakai pada babak penyisihan grup untuk menempatkan 16 tim terbaik yang berhak melaju ke babak perempat final. Pertanyaan lainnya adalah seputar bagaimana sistem di perempat final yang sampai sekarang belum diputuskan.

Namun, lagi-lagi Platini tidak terlalu pusing. Saya telah ikut serta dalam penyelenggaraan Piala Dunia dengan format 24 tim. Di Piala Dunia, ada enam grup, yang berisikan masing-masing empat tim. Dua tim terbaik dari masing-masing grup langsung dinyatakan lolos (ke delapan besar) ditambah dengan empat tim terbaik yang berada di posisi ketiga. Itu saja dulu, katanya.

Piala Eropa sebenarnya sudah dikumandangkan oleh Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Perancis Henri Delaunay sejak tahun 1927. Namun, ide menyatukan negara-negara Eropa dalam kancah pertarungan sepak bola belum terlaksana sampai Delaunay meninggal.

Tiga tahun sejak kematian Delaunay, ide itu baru diwujudkan dengan trofi yang dinamakan Piala Henri Delaunay. Keikutsertaan tim pada Piala Eropa awalnya hanya 17 negara, tetapi kemudian berkembang menjadi 53.

Piala Eropa pertama (1960) diraih Uni Soviet setelah mengalahkan Yugoslavia, 2-1. Jerman menjadi negara yang menjuarai Piala Eropa sebanyak tiga kali. Namun, sampai penyelenggaraan tahun 2008, belum ada negara yang mampu meraih dua gelar secara berturut-turut. (AFP/SAH)


Via: Saatnya Berpaling ke Perancis 2016

0 comments:

Post a Comment