Tuesday, July 3, 2012

Fabregas: Kami Lebih dari Sekadar Tim Sepak Bola


KIEV, KOMPAS.com - Gelandang Spanyol, Cesc Fabregas, mendapat peran istimewa sepanjang Piala Eropa 2012, yang dimenangi timnya, yakni peran yang kerap diistilahkan sejumlah kalangan dengan sebutan false nine. Penyerang murni walau bukan berposisi seperti striker, tetapi gelandang juga bukan, dalam formasi tim Spanyol yang tanpa striker murni (strikerless).

Kontribusi Fabregas dalam mengantarkan Spanyol juara tak perlu diragukan. Pemain Barcelona berusia 25 tahun itu membukukan 2 gol dan 1 asis. Asis briliannya kepada David Silva membuahkan gol pembuka Spanyol dalam kemenangan 4-0 atas Italia pada final di Stadion Olimpiade, Kiev, Ukraina, Senin (2/7) dini hari WIB.

Seusai laga, saat keluar dari ruang ganti dan berjalan menuju bus melewati area mixed zone, tempat wartawan menunggu pemain, Fabregas terlihat ceria. Di depan kumpulan wartawan berbahasa Inggris, mantan pemain Arsenal itu berhenti dan memberikan keterangan panjang-lebar seputar penampilan Spanyol, prospek tim itu ke depan, hal-hal apa saja yang membuat Spanyol begitu perkasa, dan juga rencana-rencana ke depannya.

Berikut petikan wawancara wartawan, termasuk Kompas, dengan Fabregas di area mixed zone Stadion Olimpiade.

Tanya (T): Anda sudah memenangi semuanya: Piala Dunia, Piala Eropa. Anda merasa ini bukan yang terakhir, kan?

Jawab (J): Saya masih kurang dalam dua hal, yakni satu paket komplet dalam sepak bola, yakni (juara) Liga Champions dan (juara) liga. Saya ingin menjuarai liga bersama Barcelona tahun ini. Jadi, itulah yang saya kejar musim ke depan ini.

T: Terkait perdebatan soal permainan Spanyol yang membosankan, penampilan hari ini mungkin jawabannya. Komentar Anda?

J: Saya pikir, kami telah memperlihatkan (gaya permainan) itu bertahun-tahun. Kami punya gaya permainan sendiri. Kami bermain dengan maksud bukan untuk disukai semua orang. Jelas, kami percaya terhadap apa yang kami lakukan. Kami biasa tampil dengan cara seperti ini.

Kami tak bisa bermain dengan cara lain, seperti bola-bola panjang. Sebab, Iniesta tidak kuat, saya tidak kuat, Silva tidak kuat, Xavi tidak kuat. Jadi, kami harus memainkan sepak bola yang cepat dengan kombinasi. Seperti ini permainan sepak bola yang kami sukai dan kami menikmatinya. Saya pikir, kami berbangga dengan trademark bahwa kami memenangi treble. Inilah cara yang kami mainkan.

Kumpulan pemain ini lebih dari sekadar tim. Kami semua teman satu sama lain. Kami suka bermain kartu bersama, kami suka dalam suasana bersama-sama. Ada hal lain, ini bukan sekadar tim sepak bola. Lebih dari itu.

T: Arsene (Wenger) mengatakan, Spanyol tanpa striker lebih berbahaya dan Anda sepertinya lebih pas tampil di depan?

J: Saya kira, tidak. Saya bisa katakan, kami bermain luar biasa dalam empat tahun terakhir dan saya berbicara kepada Wenger beberapa pekan lalu, kami butuh David Villa dan Carles Puyol. Namun, kami punya sumber daya pemain dan semua pemain, termasuk Sergio Ramos akan tampil lagi pada turnamen berikutnya. Saya ingin bermain pada saat Fernando Torres juga tampil. Yang juga bagus dari tim ini adalah semua pemain di bangku cadangan kami. Kami punya Torres, (Juan) Mata yang bisa membuat perubahan di Chelsea. Semua pemain mampu tampil dalam level puncak.

T: Anda lihat, pemain seperti Xavi yang akan berumur 34 tahun saat Piala Dunia 2014 di Brasil. Apakah masih ada prestasi yang ingin diperlihatkan tim (Spanyol) pada masa-masa mendatang?

J: Ya. Semua orang mengatakan, kami akan berakhir setelah Piala Dunia (2010). Kami telah memenangi Piala Eropa dan Piala Dunia. Kali ini, kami baru memenangi Piala Eropa. Kami baru mencetak treble. Belum pernah ada yang melakukan ini dalam sepak bola. Jadi, kami bangga.

T: Jika tak keberatan, apa komentar Anda tentang tim Inggris di turnamen ini?

J: Saya pikir, mereka bermain bagus. Namun, mungkin terlalu defensif, bukannya lebih menyerang dalam permainan. Mereka punya pemain-pemain yang harus ditundukkan. Mungkin mereka cenderung terlalu protektif di lini belakang daripada maju menyerang. Namun, saya suka cara Inggris bermain dan mereka hanya tidak beruntung saat kalah dalam adu penalti dengan Italia karena semua hal bisa terjadi.

T: Xavi mengatakan suka dengan gaya bermain Anda. Apakah gaya permainan terpengaruh oleh gaya yang diperagakan Xavi?

J: Tentu saja. Ini gaya permainan kami dalam enam tahun terakhir. Mungkin di Jerman kami tidak tampil seperti yang kami inginkan. Namun, setelah itu, kami tampil dalam level yang sangat-sangat tinggi. Kami sangat senang dengan cara permainan yang kami peragakan. Mungkin membosankan, tetapi itu hal yang berbeda. Anda bisa menilai sebuah tim membosankan, saya tidak terlalu memikirkan hal itu.

T: Apakah Anda pernah melihat permainan Brasil tahun 1970- an? Gaya permainan yang Anda tampilkan malam ini sepertinya mirip mereka....

J: Tidak. Kami mempersiapkan diri untuk final. Dan Anda membicarakannya. Kami hanya ingin tampil bagus, untuk negeri kami, untuk terus menang dan juara, membuat warga negeri kami tetap gembira. Ini Spanyol yang sangat sulit untuk dihadapi, tetapi membuat banyak orang gembira, setidaknya malam ini.

T: Bagaimana Anda mempertahankan tekad kuat dan determinasi untuk tetap bisa juara setelah begitu sering menang?

J: Sulit untuk menjelaskannya. Kami ini hanyalah manusia biasa. Kami berlatih keras, bermain keras, bermain tenis meja bersama sebagai teman, kami menonton film bareng, dan kami juga saling bertemu dengan keluarga masing-masing. Saya tidak tahu, ini atmosfer yang benar-benar indah. Kelihatannya satu generasi akan pergi, tetapi pemain yang ada tetaplah sama. Kami tetap sama. Kami sederhana, kami ingin bekerja keras, juga percaya keberuntungan.

T: Seberapa penting sosok Vicente del Bosque dalam hal ini?

J: Dia figur yang sangat penting karena dia selalu membuat suasana tenang dan menyebarkan ketenangan itu kepada kami. Dia tidak membuat kami gugup. Dia hanya ingin kami bermain seperti yang kami sukai dan Anda bisa nikmati. Dia benar-benar pelatih spesial bagi Spanyol.

T: Apakah generasi baru pemain Spanyol sudah siap mempertahankan sukses ini?

J: Kami harus terus melangkah. Xavi, Iker Casillas, dan Puyol telah tampil bersama timnas selama 12 tahun. Anda harus tetap mempertahankan performa. Mereka harus memikul tanggung jawab. Dan seperti Jordi Alba, dia tampil luar biasa, masih berusia 23 tahun. Kami ingin semua ini terus berlanjut.

Busquets, Iniesta, saya, Alba masih berusia 23 atau 25 tahun. Ini usia yang tepat untuk tampil pada turnamen level tinggi.

(Mh Samsul Hadi dari Kiev, Ukraina)


Via: Fabregas: Kami Lebih dari Sekadar Tim Sepak Bola

0 comments:

Post a Comment